Jenis-jenis teknik pengambilan Sampel
1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Teknik sampling secara rambang
sederhana atau random sampling.
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang
sederhana adalah dengan undian.
b) Teknik sampling secara sistematis (systematic
sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil
setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
c) Teknik sampling secara rambang
proporsional (proporsional random sampling). Jika populasi
terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap
subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian
maupun sistematis.
d) Teknik sampling secara rambang
bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan
sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
e) Teknik sampling secara kluster (cluster
sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik
populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar
di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel
wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik
pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage
sampling.
2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah
teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti
atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel
secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut.
a) Purposive
sampling atau judgmental
sampling Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample
yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.
b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan
dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan
informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi
dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar,
seolah-olah terjadi efek bola salju.
c) Quota
sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini
dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya
yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga
memudahkan pula proses pengumpulan data.
d) Accidental
sampling atau convenience
sampling Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel
yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit
atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya
sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
Penentuan Jumlah Sampel
Bila jumlah populasi dipandang terlalu
besar, dengan maksud meng-hemat waktu, biaya, dan tenaga, penelitili
tidak meneliti seluruh anggota populasi. Bila peneliti bermaksud meneliti
sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu muncul adalah
berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistika dalam
menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan
keadaan populasi (Sukardi, 2004 : 55).
Selain berdasarkan ketentuan di atas
perlu pula penentuan jumlah sampel dikaji dari karakteristik populasi. Bila
populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya
besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah. Walaupun pemakaian
jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya berbagai
keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal
dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh
Isaac dan Michael (Sukardi, 2004 : 55). Dengan menggunakan rumus tertentu
(lihat Sukardi, 2004 : 55-56), Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah
sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100.000..
No comments:
Post a Comment